Selasa, 26 Juli 2016

Cara Ampuh UKM Indonesia Hadapi MEA


Awal tahun 2016, Indonesia menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Setiap pelaku usaha besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi bagian dari kompetisi ini. Tantangan tidak lagi berasal dari kompetitor dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Produk lokal berhadapan langsung dengan produk asing dengan konsumen yang tidak terbatas jumlahnya. Namun apakah para pelaku usaha khususnya UMKM siap menghadapi gempuran produk asing di negeri sendiri? Apa saja hambatannya?   Sebut saja, salah satu hambatan besar pelaku bisnis adalah pemodalan.
Ada banyak pemilik usaha maupun calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif ‘berkeliaran’ tanpa modal. Mereka yang berpotensi memenangkan perang ini hanya bisa menonton dari pinggir lapangan. Meskipun ada banyak pilihan bantuan modal, masih perlu banyak proses yang harus dilewati. Contohnya ketika pelaku usaha mengajukan pinjaman modal melalui bank, mereka harus melewati serangkaian proses administrasi yang seringkali dianggap rumit dan banyak memakan waktu dengan peluang keberhasilan yang kecil. Bagaimana dengan pilihan lain? Ada, bahkan siapapun dapat dengan mudah menemukan perusahaan sewa guna usaha atau biasa disebut leasing. Melalui perusahaan-perusahaan Leasing yang menjamur di kota-kota besar, pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman modal dengan proses yang mudah dan waktu yang singkat. Namun disamping kelebihan tersebut, tentunya terdapat kesamaan antara perusahaan leasing yang juga merupakan kekurangannya, yaitu beban bunga kredit yang cukup besar.
Antara pinjaman modal melalui bank atau perusahaan leasing? Antara bunga kredit yang kecil namun prosesnya yang cukup sulit, atau proses yang mudah namun bunga kredit yang cukup besar? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagaimana jika hanya mengambil dari sisi kelebihannya saja? Adakah yang mampu mendapatkan pinjaman dengan bunga yang kecil dan proses pengajuan pinjaman yang mudah? Tentunya ini yang sangat diperlukan para pelaku UMKM di tengah persaingan global.   Atas dasar kondisi yang demikian, komunitas wirausaha Indonesia www.smartbisnis.co.id bersama PT Telkom Indonesia meluncurkan progam kemitraan yang bertujuan untuk membantu para pelaku usaha terkait bantuan modal. Setiap pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman hingga Rp50 juta hanya dalam waktu yang singkat dan proses yang mudah. Prosesnya terbilang mudah, karena setiap pelaku usaha cukup berkunjung ke portal www.smartbisnis.co.id/program dan mengisi formulir pengajuan pinjaman tanpa harus mengunjungi tempat pemberi pinjaman. Hal ini karena program kemitraan PT Telkom Indonesia berbasis online, sehingga pelaku usaha dapat mengaksesnya secara langsung, kapanpun dan dimanapun. Program ini sangat berbeda dengan pinjaman modal melalui bank maupun perusahaan leasing, siapapun kini dapat mengajukan pinjaman dengan mudah tanpa harus melewati proses yang sulit. 
Dengan adanya program tersebut, diharapkan salah satu hambatan terbesar para pelaku usaha dapat diatasi dengan mudah. Hal ini karena modal merupakan senjata utama bagi pelaku usaha untuk maju ke medan perang (pasar). Jika para pelaku usaha dan calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif dibiarkan tanpa senjata, maka dampaknya Indonesia hanya akan dijajah oleh perusahaan asing. Lalu bagaimana jika mereka dipersenjatai? Mungkinkah akan ada babak baru dimana pelaku usaha seperti UMKM di Indonesia mendominasi perekonomian global?

Senin, 18 Juli 2016

Takut Berhemat? Mungkin 3 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya

Anda pasti tahu, berhemat dan hidup sederhana adalah kunci membangun kekayaan. Banyak orang yang kesuksesannya terbukti dari kisah di masa lalu. Dulu, ternyata mereka menjalani hidup yang sangat sederhana dan juga melakukan penghematan. Kebiasaan dan gaya hidup ini mereka bawa hingga kini, meski sudah sukses dan punya harta tak terhitung.
Jika mereka bisa, kenapa sebagian orang lainnya tak bisa berhasil untuk hidup hemat? The Simpe Dollar menulis, ada tiga alasan yang bisa menjelaskan, kenapa banyak orang cenderung 'takut' untuk hidup sederhana. Berikut ini pembahasan selengkapnya.
Punya hobi dan gaya hidup yang 'wajib' terpenuhi. Mungkin Anda sadar kalau berhemat adalah satu-satunya cara untuk 'menyelamatkan' kesehatan keuangan Anda di masa depan. Tapi masalahnya, Anda punya hobi dan gaya hidup mewah yang tak pernah bisa dilepaskan.
Karena berhemat melelahkan. Anda merasa melakukan penghematan merupakan suatu beban. Anda merasa 'dipaksa' dan sengsara ketika harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung. Lebih parahnya lagi, sebagian orang justru merasa, setelah menabungkan sebagian uangnya, justru membuat mereka 'miskin.' Karena, mereka tidak sadar sebagian uang yang telah ditabungkan tadi buat masa depan. Mereka merasa sebagian uang mereka hilang begitu saja.
Kamu tidak benar-benar berhemat. Mungkin, di pikiran Anda sudah menabung banyak uang. Anda juga sudah berusaha untuk hidup sederhana. Tapi, sayang, pada kenyataannya Anda masih saja boros. Misalnya, Anda memilih untuk jalan kaki dari stasiun ke kantor demi berhemat. Tapi, karena jalan kaki Anda menjadi sangat lapar dan justru malah jajan di restoran dekat kantor. Nah, restoran itu menyuguhkan makanan yang harganya lebih mahal, kalau dibandingkan dengan ongkos naik ojeg dari stasiun ke kantor.

Jumat, 13 Mei 2016

Tips Mengelola Bisnis Saat Liburan

Berlibur sambil mengelola bisnis kelihatannya seperti sebuah lifestyle yang sangat mempesona: Kamu bekerja dimanapun kamu mau, membuat jadwal sendiri dan menjadi boss sendiri. Akan tetapi berwisata sambil bekerja bisa menjadi sebuah mimpi buruk.
Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi indahnya pemandangan di tempat wisata, siapa yang akan memilih untuk membalas email dan skype dengan partner bisnis? Tentu saja tidak banyak orang yang akan memilih pilihan kedua.
Dengan adanya pilihan, kamu tentu akan menutup komputer kamu dan memilih untuk pergi mengeksplorasi pantai indah, gunung cantik, pemandangan alam tempat Anda berwisata.
Memiliki kebebasan bekerja dari mana saja tentu saja kedengaran mengasikkan, akan tetapi ketakukan karena koneksi internet di tempat terpencil tiba-tiba putus beberapa menit sebelumconference call atau launching produk tentu tidak mengasikkan.
Akan tetapi, kamu sebenarnya bisa menemukan keseimbangan dengan cara mengandalkan manajemen waktu yang baik dan perencanaan yang matang.
Semua hal ini terdengar mudah, akan tetapi sebenarnya tidak begitu. Dibutuhkan kerja keras untuk menciptakan sebuah rutinitas, ketika kamu selalu berpindah-pindah lokasi dan zona waktu.
Berikut rahasia mengelola bisnis sambil berwisata :
1. Mengetahui jam kerja optimal
Ini merupakan bagian paling penting mengelola bisnis saat berwisata. Kamu perlu mengetahui kapan badan dan pikiranmu dapat bekerja dengan paling baik dan produktif. Dengan mengenal diri sendiri, kamu bisa merencanakan jadwalmu untuk produktifitas maksimal.
Saya paling produktif saat pagi hari. Oleh karena itu saya selalu mencoba menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan sebelum jam makan siang, lalu setelah itu pergi keluar untuk jalan-jalan dan menikmati hidup. Saya menyimpan “pekerjaan sibuk”, seperti membalas email dan komen, setelah makan malam ketika saya ingin menyelesaikan beberapa hal sebelum kluar lagi untuk jalan-jalan.
2. Buat Jadwal
Me-maintain jadwal saat kamu sedang jalan-jalan cukup sulit karena kamu selalu berpindah-pindah lokasi. Akan tetapi membuat sebuah jadwal, walaupun kamu tidak dapat selalu mengikutinya setiap waktu, akan membantu kamu mengelola pekerjaan untuk hari-hari tertentu, membuat to-do list kamu lebih mudah dikelola dan memberikan kamu waktu luang untuk menikmati hidup.
3. Ambil 1 hari cuti dari Jalan-jalan
Dedikasikan 1 hari full untuk bekerja. Kembangkan rutinitas dimana kamu menikmati hidup selama beberapa hari, lalu ambil 1 hari untuk cuma fokus ke pekerjaan. Hal ini akan membantumu mengejar ketertinggalanmu saat liburan dan mengosongkan pikiranmu dari berpikir tentang email dan pekerjaan saat kamu keluar untuk jalan-jalan keesokan harinya.
Pikiranmu tidak dapat berada di dua tempat sekaligus.
4. Berani katakan “Tidak”
Katakan “Tidak” pada hal-hal yang tidak membantu bisnismu. Menjawab “Ya” saat diminta interview, telepon, atau bantuan sangatlah mudah, akan tetapi saat kamu sedang jalan-jalan setiap detik sangatlah berharga.
Jika hal yang diminta tidak akan membuat bisnismu lebih maju, maka jawab “Tidak”. Jangan katakan “Ya” hanya karena malu atau “ngak enak” atau merasa hal tersebut kurang sopan.
Hal kedua yaitu, belajar untuk berkata “Tidak” pada orang-orang yang kamu temui di tempat wisata atau liburan. Mungkin orang-orang tersebut sedang liburan juga sepertimu, akan tetapi mereka tidak menjalankan bisnis sambil liburan sepertimu. Mereka akan selalu mengajakmu untuk keluar menikmati hidup. Belajar untuk berkata “Tidak” pada ajakan tersebut. Selalu ada hari esok untuk kembali menikmati hidup.
5. Buat sebuah rencana kedepan
Saya adalah seorang perencana dan pembuat daftar. Hal ini akan membantu pada saat dimana saya tidak bisa “online” atau terlalu sibuk menikmati hidup. Buatlah sebuah kalender, rencana dan gunakan beberapa hari yang didedikasikan khusus untuk bekerja.Dengan membuat perencanaan, saya bisa fokus bekerja dan beristirahat menikmati hidup dengan tenang. 
Gunakan teknik teknik diatas untuk membantumu bekerja dengan efektif dan efisien saat kamu sedang liburan sambil bekerja. Barangkali dibalik liburan yang Anda ambil ada kesempatan untuk ekspansi bisnis yang diperoleh dengan bertemu partner bisnis baru yang potensial.

Senin, 09 Mei 2016

Kini cari pinjaman modal usaha itu Mudah

Awal tahun 2016, Indonesia menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Setiap pelaku usaha besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi bagian dari kompetisi ini. Tantangan tidak lagi berasal dari kompetitor dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Produk lokal berhadapan langsung dengan produk asing dengan konsumen yang tidak terbatas jumlahnya. Namun apakah para pelaku usaha khususnya UMKM siap menghadapi gempuran produk asing di negeri sendiri? Apa saja hambatannya?   Sebut saja, salah satu hambatan besar pelaku bisnis adalah pemodalan.
Ada banyak pemilik usaha maupun calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif ‘berkeliaran’ tanpa modal. Mereka yang berpotensi memenangkan perang ini hanya bisa menonton dari pinggir lapangan. Meskipun ada banyak pilihan bantuan modal, masih perlu banyak proses yang harus dilewati. Contohnya ketika pelaku usaha mengajukan pinjaman modal melalui bank, mereka harus melewati serangkaian proses administrasi yang seringkali dianggap rumit dan banyak memakan waktu dengan peluang keberhasilan yang kecil. Bagaimana dengan pilihan lain? Ada, bahkan siapapun dapat dengan mudah menemukan perusahaan sewa guna usaha atau biasa disebut leasing. Melalui perusahaan-perusahaan Leasing yang menjamur di kota-kota besar, pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman modal dengan proses yang mudah dan waktu yang singkat. Namun disamping kelebihan tersebut, tentunya terdapat kesamaan antara perusahaan leasing yang juga merupakan kekurangannya, yaitu beban bunga kredit yang cukup besar.
Antara pinjaman modal melalui bank atau perusahaan leasing? Antara bunga kredit yang kecil namun prosesnya yang cukup sulit, atau proses yang mudah namun bunga kredit yang cukup besar? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagaimana jika hanya mengambil dari sisi kelebihannya saja? Adakah yang mampu mendapatkan pinjaman dengan bunga yang kecil dan proses pengajuan pinjaman yang mudah? Tentunya ini yang sangat diperlukan para pelaku UMKM di tengah persaingan global.   Atas dasar kondisi yang demikian, komunitas wirausaha Indonesia www.smartbisnis.co.id bersama PT Telkom Indonesia meluncurkan progam kemitraan yang bertujuan untuk membantu para pelaku usaha terkait bantuan modal. Setiap pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman hingga Rp50 juta hanya dalam waktu yang singkat dan proses yang mudah. Prosesnya terbilang mudah, karena setiap pelaku usaha cukup berkunjung ke portal www.smartbisnis.co.id/program dan mengisi formulir pengajuan pinjaman tanpa harus mengunjungi tempat pemberi pinjaman. Hal ini karena program kemitraan PT Telkom Indonesia berbasis online, sehingga pelaku usaha dapat mengaksesnya secara langsung, kapanpun dan dimanapun. Program ini sangat berbeda dengan pinjaman modal melalui bank maupun perusahaan leasing, siapapun kini dapat mengajukan pinjaman dengan mudah tanpa harus melewati proses yang sulit.
Dengan adanya program tersebut, diharapkan salah satu hambatan terbesar para pelaku usaha dapat diatasi dengan mudah. Hal ini karena modal merupakan senjata utama bagi pelaku usaha untuk maju ke medan perang (pasar). Jika para pelaku usaha dan calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif dibiarkan tanpa senjata, maka dampaknya Indonesia hanya akan dijajah oleh perusahaan asing. Lalu bagaimana jika mereka dipersenjatai? Mungkinkah akan ada babak baru dimana pelaku usaha seperti UMKM di Indonesia mendominasi perekonomian global?

Selasa, 29 Maret 2016

7 Cara Tepat untuk Sukses Berbisnis

Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha sukses, seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg. Karena kekayaan mereka yang sangat luar biasa.
Tapi siapapun orangnya, dalam membangun usaha pasti memulainya dari nol dulu. Agar bisa berkembang, mereka menyertai segala usahanya dengan niat, kerja keras dan kesungguhan. Karena tidak dipungkiri, beberapa sikap tersebut adalah hal penting yang harus kamu miliki jika ingin menjadi pengusaha sukses.
Dalam menyikapi kemauan pun kamu harus memiliki strategi dan visi-misi, agar usaha bisa berjalan dengan terarah. Oleh karenanya, untuk menyukseskan bisnismu berikut beberapa tips yang dapat kamu ikuti sebagai langkah menuju kesuksesan.
1. Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)
Jika kamu masih bingung harus memulai bisnis yang seperti apa, cobalah dengan memperhatikan sebuah bisnis sukses yang tengah berkembang. Lalu pelajari bagaimana mereka membangun dan menjalankan bisnis tersebut, setelah itu buat model bisnis yang sama dengan mereka, namun tetap memodifikasi beberapa aspek, agar bisnismu tumbuh dengan perbedaan dan ciri khas tersendiri. Cara Ini benar-benar ampuh untuk mendapatkan ide berbisnis.
2. Evaluasi Keuangan
Sebelum melangkah ke dalam bisnis, coba evaluasi kembali keseluruhan modal dan pengeluaran yang akan dibutuhkan pada masa awal berbisnis. Langkah ini untuk mengantisipasi resiko keuangan apa saja yang mungkin terjadi pada bisnis.
3. Bekerja Sama dengan Rekanan atau Investor
Risiko untuk mengalami kegagalan pasti ada dalam berbisnis, dan untuk hal ini tentu yang menjadi masalah utama adalah uang. Jadi agar kamu tidak mengalami kerugian yang terlalu besar, upayakan mengajak rekan kerja atau investor dalam membangun bisnis.
4. Berikan Nilai Tambah pada Produk
Biasanya, proses pemasaran produk atau jasa, adalah kesulitan utama yang paling sering dihadapi oleh pengusaha. Karena mereka masih bingung dan sulit untuk mengkondisikan seperti apa langkah yang baik dalam menjual.
Namun jangan malah terpaku pada cara menjual atau memberi harga saja. Jika ingin sukses dan mudah dalam memasarkan produk, cobalah memberi nilai tambah pada produk tersebut. Nilai tambah dimaksudkan untuk membuat produkmu lebih baik dan berbeda dari yang lain.
5. Gunakan Waktu dengan Baik
Waktu adalah uang, Pengusaha hebat sangat menghargai setiap waktu yang dimilikinya. Oleh sebab itu, manfaatkan waktumu dengan baik dan produktif dalam menjalankan bisnis.
6. Manfaatkan Teknologi yang Tengah Berkembang
Di zaman sekarang dunia teknologi sangat berkembang pesat, oleh sebab itu kamu harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk memajukan bisnis. Karena melalui teknologi kamu dapat memasarkan produk dengan mudah dan menarik perhatian konsumen secara luas dengan lebih luas.
7. Rekrut Karyawan dengan Teliti
Pada akhirnya kamu pasti memerlukan bantuan pegawai untuk menjalankan bisnis. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, dan penuh pertimbangan. Jangan sampai hanya karena ingin cepat-cepat menjalankan bisnis kamu merekrut karyawan yang ala kadarnya. Sebab karyawan yang buruk bisa saja menghancurkan bisnismu.

Senin, 28 Maret 2016

Kurang Dana Usaha? Ada Pinjaman Program Kemitraan PT Telkom


PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah salah satu Badan Usaha Milik  Negara memiliki komitmen  untuk menjalankan Good Coorporate Citizenship melalui penyelenggaraan Program Kemitraan dengan Usaha Mikro dan Kecil.
Dalam Pelaksanaan Program Kemitraan, dikelola oleh Unit Community Development Center berpedoman kepada : 
PER-09/MBU/07/2015 TANGGAL 3 JULI 2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN  DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA. 
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Keputusan ini. 
Mitra Binaan adalah Usaha Kecil yang mendapatkan pinjaman dari Program Kemitraan.
Usaha Kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah sebagai berikut :
  1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 2.500.000.000,- (Dua milyar lima ratus juta rupiah); 
  2. Milik Warga Negara Indonesia; 
  3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar; 
  4. Berbentuk usaha orang perseorangan, Badan Usaha yang tidak Berbadan Hukum, atau Badan Usaha yang Berbadan Hukum, termasuk Usaha Mikro dan Koperasi. 
  5. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun
  6. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.
  7. Belum memenuhi persyaratan perbankan  ( Non Bankable)
  8. Tidak sedang menjadi Mitra Binaan BUMN lain.
Kewajiban Mitra Binaan adalah sebagai berikut  :
  1. Melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan rencana yang telah disetujui oleh BUMN Pembina; 
  2. Menyelenggarakan pencatatan/pembukuan dengan tertib; 
  3. Membayar kembali pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati; 
  4. Menyampaikan laporan perkembangan usaha setiap triwulan kepada BUMN Pembina.
Sektor Usaha yang dapat diberikan bantuan pinjaman adalah Industri, Jasa, Perdagangan , Peternakan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan dan Jasa lainnya.
TATA CARA PENGAJUAN PINJAMAN :
  1. Calon Mitra Binaan  (CMB) Mengisi Formulir Permohonan Pinjaman  Program Kemitraan.
  2. CMB mengisi proposal Pinjaman program Kemitraan secara On Line dengan melampirkan :
    • Foto Copy KTP dan Foto Ukuran 4 X 6 sebanyak 1 lembar suami dan istri
    • FC Kartu Keluarga
    • Surat Ijin Usaha / Surat Keterangan Usaha dari pihak yang berwenang
    • Perkembangan Kinerja Usaha (Arus Kas, Perhitungan Pendapatan dan Beban, atau data yang menunjukkan keadaan keuangan serta hasil usaha)
    • Rencana Usaha dan Kebutuhan Dana (Modal Kerja atau Investasi)
    • Surat Pernyataan Tidak sedang menjadi Mitra Binaan BUMN Pembina lain dengan meterai  secukupnya.
    • Denah lokasi tempat usaha. 
Demikian ,  atas kontribusi Perusahaan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungannya yang telah memberikan kemudahan pelayanan mempunyai manfaat dan nilai tambah bagi pelaku usaha mikro dan kecil  di seluruh Indonesia.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
SGM  CDC
NUR HASSIM RUSDI
NIK.602096 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi:

http://www.smartbisnis.co.id/program/pinjaman-program-kemitraan-pt-telkom
Facebook: www.facebook.com/Smartbisnis 

Twitter: @Smart_Bisnis 

Email: contact_us@smartbisnis.co.id