Kamis, 08 Februari 2018

Melihat Lebih Dekat Peluang Usaha Warnet Zaman Now

Bisnis warung internet atau lazim disebut Warnet beberapa tahun lalu menemui masa emasnya. Di beberapa daerah bermunculan warnet-warnet yang disesaki mulai dari anak-anak sekolah sampai ibu rumah tangga. Mulai yang hanya ingin mengupdate status Facebook sampai yang mengurus urusan bisnis.
Namun, belakangan ini bisnis warnet mulai redup. Banyak warnet-warnet yang dahulu berjaya sekarang gulung tikar. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari minimnya inovasi sampai murahnya paket internet di kartu prabayar yang setiap orang memilikinya.
Karena dahulu warnet menjadi salah satu penggerak penetrasi internet di daerah-daerah, rasanya sangat disayangkan bila tidak ada inovasi terbaru dari bisnis warnet. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akhirnya merealisasikan niatnya untuk menyegarkan bisnis penyediaan akses internet melalui WiFi dengan memperkenalkan WiFi Corner 2.0 (WiCo 2.0).
Dulu, warnet identik dengan deretan komputer yang dipisahkan di antara bilik. Sekarang, wujud warnet zaman now ini lebih kepada penyewaan sinyal WiFi yang difasilitasi Telkom melalui WiFi Corner 2.0 (WiCo 2.0).
Konsepnya pun jadi makin kekinian. Konsep bisnis warnet WiCo 2.0 mengadopsi fenomena WiFi everywhere dan Bring Your Own Device (BYOD).
“WiCo 2.0 merupakan sejarah baru bagi pelaku UMKM di Indonesia, di mana Telkom membuka kesempatan untuk memasuki bisnis digital di era modern. Melalui WiCo 2.0, pemilik bisnis warnet konvensional dapat meremajakan kembali bisnisnya. Sedangkan bagi kalangan rumah tangga pemilik usaha mikro, terbuka peluang untuk memasuki bisnis digital dengan sangat mudah. Kita aplikasikan pola bagi hasil untuk pemilik usaha WiCo 2.0,” ujar Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan di Smesco, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Sebelumnya, kita mengenal WiFi Corner (WiCo) berlokasi di tempat tertentu untuk sarana edukasi internet dan umumnya hanya ada di Plasa Telkom. Kini, WiCo 2.0 bisa dimanfaatkan lebih luas lagi kepada khalayak. Misalnya bisa dijadikan Coworking Space, Kafe, dan sebagainya.
Lalu, apa saja sih kelebihan WiCo 2.0 dibanding warnet konvensional?
  • Koneksi internet Wifi.ID 7x24 jam dan bebas biaya bulanan
  • Meningkatkan daya tarik tempat usaha dengan layanan akses internet unlimited kecepatan super cepat up to 100 Mbps
  • Desain lokasi dan branding bebas, cukup memasang logo WiCo disamping logo pemilik usaha
  • SSID sesuai nama lokasi WiCo dan hanya bisa diakses melalui pembelian voucher dari mitra WiCo di lokasi tersebut.
  • Harga jual voucher bisa ditentukan oleh mitra WiCo 2.0
  • Mendapatkan fee dari penjualan voucher dengan skema bagi hasil hingga 50% dari penjualan voucher
  • Proses pendaftaran dan pengelolaan layanan WiCo 2.0 seluruhnya telah dilakukan secara digital melalui mobile apps yang dapat diunduh di Google Play dan App Store dengan nama “MyWiCo”.
Ditargetkan ada sebanyak 50 ribu pelaku usaha, baik UKM maupun rumah tangga, yang memakai WiCo 2.0 pada tahun 2018.
Harga voucher yang ditawari ke pelaku usaha sebesar Rp3.500, dan keuntungan antara pemilik WiCo dan Telkom melalui sistem bagi hasil. Satu voucher WiCo bisa dipakai pelanggan selama dua jam.
Berminat punya Warnet kekinian sendiri di rumah kamu? Atau mau melebarkan sayap bisnis Kafe kamu? Kamu bisa langsung kunjungi website http://smartbisnis.id/wico/ (inf)

Rabu, 31 Januari 2018

Berniat Merintis Bisnis Makanan Sehat? Pelajari Dulu Informasi Ini!


Makanan sehat tak hanya jadi tren, tapi juga telah jadi gaya hidup banyak orang. Karenanya, produk makanan sehat pun bermunculan dan menarik perhatian.

Usaha makanan kini tak hanya sebatas restoran saja. Produk makanan sehat juga banyak bermunculan dan terlihat sebagai usaha yang menjanjikan. 
Jika pandai me​manfaatkan ​kesempatan, ​bisnis ini sangat menjanjikan. Beberapa hal ini perlu kamu ketahui sebelum membuka usaha makanan sehat.​
1. Cari celah​ peluang​
Lukas Volger, founder Made by Lukas, sebuah perusahaan makanan sehat dari Amerika Serikat ini ​memeri saran untuk mereka ​yang ingin memulai bisnis makanan sehat. Seperti ​diungkapkan di​ mindbodygreen.com (15/1), ​sebaiknya cari makanan yang orang masih ingin makan tetapi dalam bentuk lebih sehat. Misalnya, burger yang dibuat dengan sayuran organik dan roti whole wheat. Meski berkesan junk food orang akan lebih menyukainya. Atau biskuit dengan bahan gandum utuh, gula aorganik dan buah kering organik.
2. Pastikan rasanya enak
Jika idenya sudah mantap, kini tinggal mengolah rasanya saja. Karena, rasa adalah hal nomor satu. Selain lezat, produk ciptaan Kamu juga harus punya ciri khas rasa di atas rata-rata. Pemilihan bahan juga harus berkualitas, mengingat produk Kamu adalah produk sehat. ​Bahan segar, bahan organik, rendah gula dan lemak bisa jadi pilihan.​
3. Sentuhan identitas pribadi
Ketika memilih nama brand untuk produk, ada hal lain yang harus dipertimbangkan selain nama yang mudah diingat. Loren Brill, pemilik dari brand Sweet Loren'sberpendapat​, sebaiknya ​menaruh nama sendiri atau apapun yang berhubungan dengan hal pribadi di dalamnya. Semua ini bertujuan agar orang-orang mengetahui nama tersebutlah yang memiliki resep makanan ​dan bertanggungjawab untuk kualitas​.
4. Banyak membaca
Membaca banyak buku tentang bahan makanan yang hendak dibuat dan profil bisnis makanan serupa juga bisa menginspirasi. Dengan melakukan hal itu, Kamu semakin tahu seluk-beluk bidang yang akan digeluti.

Rabu, 24 Januari 2018

Peluang Usaha Terbaru: Warnet Zaman Now ala Wifi Corner 2.0


Dalam beberapa tahun terakhir, Telkom telah menggelar layanan WiFi.id Corner (WiCo) di berbagai kota sebagai sarana edukasi internet bagi publik. WiFi.Id corner tersebut umumnya berlokasi di Plasa Telkom dan area publik tertentu yang melayani kebutuhan masyarakat umum untuk mengakses internet dengan harga relatif terjangkau.
Terinsipirasi keberhasilan layanan Wartel di masa lalu yang selain bisa menjadi solusi penyediaan layanan telekomunikasi, juga berhasil membuka lahan usaha bagi kalangan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Maka Telkom bermaksud memperluas jangkauan penggelaran WiFi.id corner dengan melibatkan peran serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjalankan bisnis Warnet 2.0 yang merupakan metamorfosis konsep bisnis warnet. Pola ini mengadopsi fenomena WiFi Everywhere dan Bring Your Own Device (BYOD).
WiCo 2.0 adalah layanan WiFi.id untuk publik yang diselenggarakan oleh Telkom bekerjasama dengan mitra dari kalangan pelaku UKM yang berperan menyediakan lokasi dan melakukan penjualan voucher WiFi.id kepada pengguna internet untuk digunakan di tempat tersebut.

Melalui kehadiran WiCo 2.0, pelaku UKM dapat mengembangkan peluang bisnis baru dengan mudah melalui penjualan voucher WiFi.id secara digital dengan skema bagi hasil. Usaha WiCo 2.0 sangat cocok dilakukan oleh kaum perempuan sebagai usaha rumahan, sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.
Proses pendaftaran dan pengelolaan layanan WiCo 2.0 seluruhnya telah dilakukan secara digital melalui mobile apps yang dapat diunduh di Google Play dan App Store dengan nama “MyWiCo”.

“Hadirnya WiCo 2.0 melalui aplikasi digital diharapkan dapat memudahkan para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Inovasi ini juga diharapkan dapat turut mempercepat peningkatan daya saing bangsa Indonesia agar sejajar dengan bangsa lain,” ungkap Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan.

Mudah Bergabungnya, Mudah Persyaratannya


Mitra WiCo 2.0 cukup menyiapkan tempat dan stop kontak listrik, Telkom akan menyediakan akses internet Wifi.id dengan kecepatan hingga 100 Mbps yang dilengkapi Voucher Management System untuk memudahkan Mitra membuka usaha Wifi Corner dan menjual layanan internet kecepatan tinggi kepada para tamu yang yang berkunjung.

Nah, buat kamu yang tertarik mau membuka usaha Coworking Space di wilayahmu, percayakan konektivitasnya dengan WiCo 2.0. Atau yang tertarik pasang Wifi di tempat usaha kamu untuk menambah pendapatan juga bisa, lho!

Untuk info lengkap dan pendaftaran, kamu bisa langsung kunjungi INI

Senin, 15 Januari 2018

Telkom Siapkan Layanan WiFi Station Untuk Indonesia



Usai meluncurkan WiCo 2.0, Dian Rachmawan kembali memperkenalkan layanan WiFiStation yang diadakan di Empirica Café & Lounge SCBD, Jakarta, kamis malam tadi (28/12/2017).

Acara peluncuran WiFi Station ini dihadiri oleh para pelaku usaha yang telah menyediakan WiFi Station di lokasi usahanya. 
WiFi Station adalah layanan internet WiFi Managed Service bagi para pelaku bisnis di berbagai segmen mulai yang sudah berbadan hukum mulai dari sekolah, kampus, restoran/kafe, pusat perdagangan serta kantor-kantor intansi pemerintahan.
Layanan ini memberikan akses super cepat dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga pemilik usaha/pemilik kantor mampu memberikan akses WiFi gratis kepada para pelanggannya.
“Seiring dengan perkembangan di dunia digital, kebutuhan untuk bekerja secara kolaboratif dan co-creation menjadi suatu kebutuhan pokok. Layanan WiFiStation memungkinkan siapapun untuk lebih produktif dan kreatif, berkarya tanpa mengenal batas dan dapat diakses dimana saja,” ungkap Dian.
Sebagai bentuk komitmen TelkomGroup layanan WiCo 2.0 dan WiFi Station bisa mengembangkan komunitas dan masyarakat digital Indonesia.
“Di era digital ini, layanan internet cepat dan stabil sudah menjadi komoditi pokok dalam berbisnis. Oleh karena itu, memilih partner bisnis yang tepat dalam memberikan layanan intenet menjadi suatu hal yang krusial dalam pengembangan bisnis. WiCo 2.0 dan WiFiStation merupakan upaya pengembangan masyarakat digital Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” jelas Dian. 
WiFi Station: Jawaban Telkom terhadap fenomena BYOD
Layanan WiFi Station merupakan jawaban atas munculnya fenomena WiFi everywhere dan Bring Your Own Device (BYOD), di tempat publik seperti sekolah, kampus, ruko, co-working- space, public space, resto, café atau depot. 
Selain menawarkan paket high speed internet sampai dengan 100 Mbps melalui jaringan telekomunikasi berbasis 100% fiber optik, layanan WiFi Station juga memberikan nilai tambah bagi pelaku bisnis dalam membentuk persepsi positif usahanya. 
WiFi Station memiliki berbagai fitur yang bermanfaat bagi para pelaku bisnis. Fitur Login ID Customization, memungkinkan penyediaan koneksi internet yang aman. 
Fitur Welcome Page Customization, memudahkan pelaku bisnis untuk menciptakan brand image dari bisnisnya melalui layanan WiFi internet. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat meningkatkan customer engagement melalui fitur Customer Profiling. 
Fitur-fitur Value Added Service ini akan dikembangkan terus sesuai dengan kebutuhan pelaku Usaha pengguna WiFiStation antara lain: Email Perusahaan, Unified Collaboration, E-Payment, dll.
Layanan internet yang cepat dan stabil yang tersedia di WiFi Station, selain dapat meningkatkan produktivitas karyawan juga dapat meningkatkan persepsi end customer terhadap pelaku bisnis pengguna WiFiStation. 
Kemudahan membentuk brand image usaha bisnis melalui Value Added Service yang diberikan juga menjadi salah satu alasan mengapa WiFiStation menjadi pilihan yang tepat bagi para pelaku bisnis. 
“Melalui keberadaan WiFi Station, Telkom bertekad memposisikan diri sebagai The Best Indonesia WiFi Managed Service Provider.” tutup Dian Rachmawan usai acara peluncuran WiFi Station.
(***)

Senin, 23 Oktober 2017

Sebelum Memilih Marketplace, Pelajari Dulu Untung Ruginya

Keberadaan marketplace saat ini sangatlah pesat. Marketplace dibutuhkan bagi penjual online, khususnya untuk mendongkrak promosi dengan memperluas pasar dan menaikkan penjualan produk. Sebagai penjual, jika kita tahu apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan marketplace, kamu bisa menganalisa dan mempersiapkan strategi tepat untuk menghadapi persaingan marketplace yang sangatlah ketat.
Lalu, bagaimana kamu menganalisanya? Berikut kami sajikan apa saja kelebihan dan kekurangan menjual produk di marketplace:
Kelebihan
Lebih ramah kantong.
Jika kamu membangun website kamu sendiri, kamu perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya - waktu dan uang. Misalnya, rencana membeli domain saja butuh uang ratusan ribu rupiah minimal dalam setahun, ditambah investasi dalam desain grafis, branding, penyiapan awal, dll. Poin-poin tersebut tentu tak akan kamu dapatkan jika bergabung dengan marketplace.
Promosi gratis.
Biasanya marketplace menawarkan banyak promosi untuk klien mereka. Ini sangat bermanfaat bagi kamu untuk lebih mempromosikan produk kamu ke konsumen. Lebih hemat karena promo dilakukan oleh pihak marketplace sendiri. Jadi jika kamu ingin memasuki sebuah marketplace, salah satu kriteria yang penting adalah seberapa besar promo yang dilakukan dari manajemen marketplace tersebut.
Pendekatan sederhana.
Beberapa situs marketplace di tanah air mempunyai fitur-fitur yang mampu mendekatkan kamu dengan calon konsumen. Dimulai dari tampilan antarmuka yang menarik, fitur pembayaran yang kredibel, dan segenap fitur-fitur lainnya. Fitur-fitur ini menjadikan peran kamu sebagai penjual jadi lebih mudah.
Kepercayaan. 
Sebagai contoh, ketika orang membeli produk kamu dari Blanja.com, sangat jarang mereka berangkat dengan tujuan untuk membeli dari toko kamu. Mereka membeli produk kamu secara harfiah karena kamu berada di bawah nama Blanja. Dengan begitu datang kepercayaan bahwa pembeli tidak akan ditipu. Jika mereka ditipu, mereka mempercayai protokol Blanja untuk mendapatkan uang mereka kembali.
Sistem Referral.
Kebanyakan marketplace menggunakan algoritma untuk merekomendasikan produk tertentu pada customer. Dengan sistem ini, produk kamu bisa otomatis direkomendasikan pada customer yang pada awalnya berniat untuk membeli barang lain sehingga cukup baik untuk meningkatkan product awareness.
Kekurangan
Persaingan sengit. 
Pembeli bisa saja memilih produk lain yang serupa dengan produk kamu dari toko lain di satu marketplace. Pencarian sederhana untuk jenis barang yang paling spesifik akan menunjukkan kepada kamu seberapa kompetitif kata kunci. Berdiri di keramaian bisa dilakukan, tapi butuh waktu dan uang untuk melakukannya
Keberlangsungan website yang tidak terjamin.
Karena marketplace bukan penjual atau pembeli yang mengatur keberlangsungannya, maka jaminan masa depan dari sebuah marketplace tidak bisa kita tentukan. Keberlangsungan sebuah situs pun juga di luar dari kuasa kita. Jadi ketika kamu akan masuk pada sebuah marketplace, pilih yang benar – benar terpercaya dan memiliki potensi besar ke depannya.
Bagi untung penjualan
Marketplace internasional seperti Amazon, eBay dan Etsy mengambil sejumlah persentase dari setiap penjualan yang jumlahnya bervariasi antar kategori. Ini artinya kamu harus menganalisa margin keuntungan dan fee yang harus dikeluarkan secara cermat sebelum mulai menjual produk melalui marketplace.
Lebih berorientasi pada pembeli
Marketplace online sangat berorientasi pada pembeli, dan penjual hanya diberikan hak terbatas untuk beberapa situasi berbeda. Contohnya:
  • Pembeli bisa menulis review positif dan negatif tanpa persetujuan seller
  • Aturan retur barang yang lebih mempermudah pembeli dibandingkan penjual
  • Pihak marketplace bisa langsung menutup akun penjual yang banyak di-complain, tanpa mendengar pembelaan dari sisi penjual.
Sumber: http://www.smartbisnis.co.id/content/read/belajar-bisnis/inisiasi-bisnis/sebelum-memilih-marketplace-pelajari-dulu-untung-ruginya

Rabu, 26 Juli 2017

Saatnya Camping di Hutan Pinus Loji


Bagi kalian yang berdomisili di Jakarta rutinitas perkotaan memang kadang menyebalkan. Apalagi yang sudah kecanduan traveling, pasti bawaannya ingin menjauh terus dari kota. Tapi, tak selamanya modal dan waktu itu berjodoh. Mau jalan yang jauh-jauh tapi duitnya menjauh. Si modal sudah mendekat, eh waktunya yang ketat. NASIB!

Nah, di saat bertemu momen-momen ngeselin seperti itu, solusinya kalian bisa coba 'kemcer' alias kemping ceria di beberapa tempat yang bisa dibilang dekat dengan Jakarta. Selain dekat, biaya yang kamu keluarkan juga relatif murah. Menurut pengalaman gue sih biaya yang dibutuhkan cuma Rp100 ribuan lho.


Salah satu tempat favorit gue buat kemcer sih di hutan pinus Loji. Lokasinya cukup dekat dari kota Bogor, tidak sampai 1 jam perjalanan. Hutan Pinus Loji berada di desa Pasir Jaya, Cigombong, Bogor, dan masuk dalam area Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Cari tempat kemping dekat jakarta? Baca juga dong Mencari keheningan di Pulau Karang Congkak

Hutan pinus Loji memiliki camping ground yang luas. Camping ground tersebut menyatu dengan kerennya pohon-pohon pinus yang berdiri kokoh. Selain sebagai tempat camping, Loji juga menjadi surga bagi para penggiat Hammocking karena banyaknya pohon pinus yang tumbuh tak menyulitkan bagi para Hammockers menggantungkan hammocknya.


Tidak hanya camping ground saja, hutan pinus Loji juga terdapat penangkaran elang. Ada sekitar empat kandang yang cukup luas, di mana masing-masing kandangnya dihuni oleh satu ekor elang. Elang-elang ini nantinya siap dilepaskan ke alam bebas.

Selain penangkaran elang, ada juga Curug Cibadak yang jaraknya dari camping ground sekitar 1 kilometer. Namun, sayangnya waktu gue kesini jalur menuju curug Cibadak tertutup longsoran sehingga tak bisa dilewati.

Fasilitas pendukung kemping ceria di sini cukup lengkap. Ada toilet umum dan musholla. Jadi walaupun kemping di hutan kalian masih bisa tampil cakep karena bisa mandi. Minimal cuci muka biar muka berubah ganteng jadi Christian Sugiono ya nggak? Masa udah bawa gebetan kemping muka masih lusuh berminyak macem bakwan, Ha..ha..ha!

Nah, buat yang masih terjebak penatnya Jakarta kalian bisa langsung datengin hutan pinus Loji. Bagaimana cuma Rp100 ribu bisa camping ceria? Kalau gue sih yang menggunakan motor cukup isi bensin full (30 ribu) bisa untuk pergi-pulang, tiket masuk, dan patungan logistik cukup Rp
30 ribu rupiah. 

How to get there?

1. Kalau kalian bawa kendaraan pribadi dari Bogor kalian bisa ikuti rute BTM - Surya Kencana - Siliwangi - Batu Tulis - Jl. Raya Cipaku - Cijeruk - Cijeruk Maseng - Pasir Jaya - Loji

2. Kalian juga bisa mencarter angkot dari stasiun Bogor atau dari depan BTM

3. Akses masuk dari jalan raya jalanannya belum beraspal. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer

4. Terdapat area parkir di pos penjagaan

5. Biaya retribusi Rp 15 ribu untuk camping satu malam. (update per Agustus 2016)

UPDATE terbaru per Mei 2017 ini bagi kamu yang mau ke hutan pinus Loji berhati-hati aja karena sekarang mulai banyak preman lokal yang meminta retribusi sembarangan sebelum pintu masuk. Mereka meminta uang secara ilegal berkedok tiket masuk dan biaya parkir kendaraan. Menurut gue ini harus jadi perhatian pemerintah lokal untuk menertibkan mereka.

Tips Mendapatkan Hotel Murah di Baluran


Jadi cerita ini masih lanjutan dari perjalanan gue bareng teman-teman kampus ke ujung Jawa Timur di ujung masa kuliah 2013 silam. Mobil ELF sewaan kami berangkat dari Pos Paltuding Kawah Ijen menuju langsung ke Taman Nasional Baluran. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam, itu juga ada drama mandi-mandi dulu di pom bensin.

Selepas Maghrib, kami tiba di pintu masuk Taman Nasional Baluran. Pintu masuk Baluran berada di sebelah kiri jalan raya menuju ke pelabuhan Ketapang. Banyak sekali truk dan bus yang ingin menuju pulau Bali lalu lalang. Kalau kamu naik bus menuju Bali, pasti kamu akan melewatinya.

Masih dengan lagak-lagak mahasiswa tingkat akhir yang nggak tau harus ke mana tapi sotoy, kami dihampiri salah seorang petugas Taman Nasional. Ia menanyakan maksud dan tujuan kami. Maklum, ini taman Nasional, bukan tempat rekreasi keluarga biasa.

Ternyata, jika ingin masuk, kami harus membayar tiket masuk Rp10 ribu/orang. Tapi itu baru tiket masuk, belum dengan ojek masuk ke savana Bekol dan tarif penginapan. Untuk jasa ojek motor, satu orang dikenakan biaya Rp50 ribu/orang sekali jalan. Untuk penginapan di savana Bekol, kami ditawari menyewa 1 wisma yang dikelola pihak Perhutani dengan harga yang lumayan tinggi (persisnya gue lupa berapa).

Dengan harga segitu, pastilah namanya mahasiswa punya jiwa-jiwa memberontak untuk menurunkan harga, ha..ha..ha. Nego demi nego terus digencarkan. Berbekal surat sakti dari kampus, kami merayu dengan alasan ingin membuat liputan untuk tugas kuliah. Fyi, Taman Nasional Baluran sering dikunjungi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian hingga berbulan-bulan lamanya. Biasanya mereka masuk dan menginap ke dalam hutan belantara untuk tujuan penelitian.

Karena petugas tadi luluh, akhirnya kami deal untuk menggunakan mobil pick up yang disewa seharga Rp300 ribu untuk pulang pergi. Sementara, untuk menginap di Savana Bekol, kami harus mengurus surat izin semacam Simaksi dengan tujuan ingin melakukan tugas penelitian dari kampus. Dengan izin tersebut, kami bisa menggunakan wisma Perhutani dengan tarif Rp50 ribu per kamarnya untuk 1 malam yang bisa diisi 3 orang. EDANNNN! cuma bayar Rp17 ribu per orangnya.

Karena waktu sudah larut malam, dan pengurusan Simaksi baru buka esok pagi, kami ditawari menginap dahulu di pendopo pintu masuk Taman Nasional. Karena malam masih terasa panjang, kami memanfaatkannya dengan packing ulang barang bawaan kami.

Suasanya pendopo kala itu sangat hening. Kalau gue nggak bisa tidur, gue langsung aja ke pos jaga untuk sekedar mengobrol semalam suntuk. Petugas di sini ramah-ramah lho. Mereka juga sangat informatif alias nggak pelit info seputar Baluran. Mulai dari satwa apa saja yang mendiami, sejarahnya, hingga spot-spot menarik lainnya yang harus dikunjungi.

Pagi hari tiba, kami siap-siap untuk menuju savana Bekol. Simaksi sudah beres diurus dan mobil pick up juga sudah siap. Perjalanan ke savana Bekol memakan waktu kira-kira 40 menit. Jalanan masih belum bagus atau masih acakadut. Tapi di situlah kesan adventurenya bisa kami rasakan. Kami melewati evergreen forest, yakni tipe hutan yang konon katanya akan tetap hijau sepanjang tahun. Dan memang kami lihat saat itu, bagian hutan ini terlihat hijau dengan dominasi tanaman sejenis palm.

Banyak orang menyebut Taman Nasional Baluran adalah miniatur hutan Indonesia karena hampir semua tipe hutan terdapat di Taman Nasional Baluran. Mulai dari hutan hujan tropis pegunungan sampai gugusan terumbu karang yang tersebar dari Pantai Bama di Timur wilayah Baluran sampai pantai Bilik di sebelah Utara wilayah Baluran. 40% kawasannya pun berupa hamparan savana. Oleh karena itu banyak sekali peneliti atau akdemisi yang datang untuk study wisata.

Pemandangan di Evergreen Forest
Akhirnya kami tiba juga di Wisma Rusa yang letaknya persis menghadap savana Bekol. Sungguh di luar dugaan karena bukan peak season, Wisma Rusa belum ada yang menempati. Ada banyak kamar yang tersedia, gue nggak perhatiin berapa jumlahnya. Karena rombongan kami cuma memakai 3 kamar, alhasil Wisma Rusa ini berasa milik pribadi. Hal keren lainnya ialah ada burung merak yang sudah jinak dan suka berkeliling di seputaran wisma kami. EDAAANNN!

Di kejauhan terlihat kawanan usa sedang bergerombol mencari makan. Ada juga kawanan kerbau liar yang sedang menemani rusa mencari makan. Wisma kami dikelilingi oleh teralis besi. hal tersebut untuk melindungi dari kawanan monyet liar yang populasinya cukup banyak di sekitar wisma.

Sekedar untuk informasi, Taman Nasional Baluran terdapat di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Luasnya sebesar 25.000 hektar. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan konservasi Alam No : SK.228/IV-SET/2012 Tanggal 26 Desember 2012 Tentang Zonasi Taman Nasional Baluran (pengganti Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam (PKA) nomor 187/Kpts/DJ-V/1999)  zonasi taman nasional adalah sebagai berikut:

Zona Inti Seluas 6.920,18 Ha (27,68%)
Zona Rimba Seluas 12.604,14 Ha (50,42%)
Zona Pemanfaatan Seluas 1.856,51 Ha (7,43%)
Zona Tradisional Seluas 1.340,21 Ha (5,36%)
Zona Khusus Seluas 738,19 Ha (2,95%)
Zona Perlindungan Bahari Seluas 1.174,96 Ha (4,70%)
Zona Rehabilitasi Seluas 365,81 Ha (1,46%) 

Batas wilayah Taman Nasional Baluran sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai Bajulmati, Desa Wonorejo dan sebelah barat pegunungan. Terdiri atas hutan pantai, hutan mangrove dan rawa asin, hutan payau, padang rumput savanna, hutan hujan pegunungan, hutan musim, padang lamun, dan terumbu karang (http://balurannationalpark.web.id)

Pantai Bama
Memotret di Savana Bekol
Siang hari kami menuju pantai Bama. Lokasinya kira-kira berjarak 3 km dari wisma kami. Kami memilih berjalan kaki menembus savana Bekol yang sangat terik. Belum lagi banyak kawanan monyet yang menghadang jalan. Emangnya mau naik apa lagi? Mau naik burung rajawali iklan indoeskrim? 😃

Dengan suasana pantai yang belum terlalu ramai serta ombak yang begitu tenang membuat Pantai Bama menjadi salah satu tempat yang menyenangkan untuk bersantai-santai. Air laut yang tenang tapi menghanyutkan di bawahnya terdapat terumbu karang. Pas juga untuk tempat snorkeling kan?

Sehabis dari pantai Bama, kami mengunjungi bird view. Dari sini kamu bisa melihat burung-burung apa saja yang hidup di savana Bekol. Di Taman Nasional Baluran sendiri hidup sekitar 155 jenis burung yang di dalamnya juga terdapat burung-burung langka seperti merak, burung rangkong, tuwuk asia, dan lain-lain. Selain burung, ada juga 26 jenis mamalia dan 444 jenis tumbuhan yang mendiami Afrika di timur Jawa ini.

Puas bermain-main di bird view kami kembali menuju wisma karena cuaca berubah mendung dan hari mulai sore. Masuk waktu malam, hujan deras mengguyur disertai angin kencang. Agak mencekam memang melihat angin yang cukup kencang karena savana Bekol merupakan area yang sangat terbuka. Karena memang sudah tidak ada aktivitas, malam hari kami menghabiskan waktu bercengkerama di dalam wisma.

Suasana pagi di dalam wisma tempat menginap
Sunrise dari atas gardu pandang
Pagi hari datang, gue nggak mau melewatkan momen matahari terbit. Kebetulan pagi itu cuaca bersahabat. Kami langsung menuju gardu pandang yang jaraknya tak jauh dari wisma. Sebagian teman kami ada yang jalan kaki menuju pantai Bama untuk melihat sunrise. 

Dari atas gardu pandang pemandangan savana Bekol terlihat lebih lengkap rasanya. Hamparan savana yang luas dan juga gunung Baluran yang menjulang menjadi paket penglihatan mewah di pagi hari. Sesekali kami mendengar burung merak dan macan tutul dari dalam kelebatan hutan sahut-menyahut. Belum suara kicauan burung lain yang berbeda-beda seakan menambah kaya suasana.

Banyak kisah perjalanan kami memang 4 tahun lalu di ujung pulau Jawa ini. Gue nggak sanggup untuk ceritain semua karena kalian aja yang wajib coba. Little Africa ini emang wajib didatangi lagi lain kali. Nggak lupa harus satu paket dengan Kawah Ijen. I miss you both lots!