Jumat, 13 Mei 2016

Tips Mengelola Bisnis Saat Liburan

Berlibur sambil mengelola bisnis kelihatannya seperti sebuah lifestyle yang sangat mempesona: Kamu bekerja dimanapun kamu mau, membuat jadwal sendiri dan menjadi boss sendiri. Akan tetapi berwisata sambil bekerja bisa menjadi sebuah mimpi buruk.
Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi indahnya pemandangan di tempat wisata, siapa yang akan memilih untuk membalas email dan skype dengan partner bisnis? Tentu saja tidak banyak orang yang akan memilih pilihan kedua.
Dengan adanya pilihan, kamu tentu akan menutup komputer kamu dan memilih untuk pergi mengeksplorasi pantai indah, gunung cantik, pemandangan alam tempat Anda berwisata.
Memiliki kebebasan bekerja dari mana saja tentu saja kedengaran mengasikkan, akan tetapi ketakukan karena koneksi internet di tempat terpencil tiba-tiba putus beberapa menit sebelumconference call atau launching produk tentu tidak mengasikkan.
Akan tetapi, kamu sebenarnya bisa menemukan keseimbangan dengan cara mengandalkan manajemen waktu yang baik dan perencanaan yang matang.
Semua hal ini terdengar mudah, akan tetapi sebenarnya tidak begitu. Dibutuhkan kerja keras untuk menciptakan sebuah rutinitas, ketika kamu selalu berpindah-pindah lokasi dan zona waktu.
Berikut rahasia mengelola bisnis sambil berwisata :
1. Mengetahui jam kerja optimal
Ini merupakan bagian paling penting mengelola bisnis saat berwisata. Kamu perlu mengetahui kapan badan dan pikiranmu dapat bekerja dengan paling baik dan produktif. Dengan mengenal diri sendiri, kamu bisa merencanakan jadwalmu untuk produktifitas maksimal.
Saya paling produktif saat pagi hari. Oleh karena itu saya selalu mencoba menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan sebelum jam makan siang, lalu setelah itu pergi keluar untuk jalan-jalan dan menikmati hidup. Saya menyimpan “pekerjaan sibuk”, seperti membalas email dan komen, setelah makan malam ketika saya ingin menyelesaikan beberapa hal sebelum kluar lagi untuk jalan-jalan.
2. Buat Jadwal
Me-maintain jadwal saat kamu sedang jalan-jalan cukup sulit karena kamu selalu berpindah-pindah lokasi. Akan tetapi membuat sebuah jadwal, walaupun kamu tidak dapat selalu mengikutinya setiap waktu, akan membantu kamu mengelola pekerjaan untuk hari-hari tertentu, membuat to-do list kamu lebih mudah dikelola dan memberikan kamu waktu luang untuk menikmati hidup.
3. Ambil 1 hari cuti dari Jalan-jalan
Dedikasikan 1 hari full untuk bekerja. Kembangkan rutinitas dimana kamu menikmati hidup selama beberapa hari, lalu ambil 1 hari untuk cuma fokus ke pekerjaan. Hal ini akan membantumu mengejar ketertinggalanmu saat liburan dan mengosongkan pikiranmu dari berpikir tentang email dan pekerjaan saat kamu keluar untuk jalan-jalan keesokan harinya.
Pikiranmu tidak dapat berada di dua tempat sekaligus.
4. Berani katakan “Tidak”
Katakan “Tidak” pada hal-hal yang tidak membantu bisnismu. Menjawab “Ya” saat diminta interview, telepon, atau bantuan sangatlah mudah, akan tetapi saat kamu sedang jalan-jalan setiap detik sangatlah berharga.
Jika hal yang diminta tidak akan membuat bisnismu lebih maju, maka jawab “Tidak”. Jangan katakan “Ya” hanya karena malu atau “ngak enak” atau merasa hal tersebut kurang sopan.
Hal kedua yaitu, belajar untuk berkata “Tidak” pada orang-orang yang kamu temui di tempat wisata atau liburan. Mungkin orang-orang tersebut sedang liburan juga sepertimu, akan tetapi mereka tidak menjalankan bisnis sambil liburan sepertimu. Mereka akan selalu mengajakmu untuk keluar menikmati hidup. Belajar untuk berkata “Tidak” pada ajakan tersebut. Selalu ada hari esok untuk kembali menikmati hidup.
5. Buat sebuah rencana kedepan
Saya adalah seorang perencana dan pembuat daftar. Hal ini akan membantu pada saat dimana saya tidak bisa “online” atau terlalu sibuk menikmati hidup. Buatlah sebuah kalender, rencana dan gunakan beberapa hari yang didedikasikan khusus untuk bekerja.Dengan membuat perencanaan, saya bisa fokus bekerja dan beristirahat menikmati hidup dengan tenang. 
Gunakan teknik teknik diatas untuk membantumu bekerja dengan efektif dan efisien saat kamu sedang liburan sambil bekerja. Barangkali dibalik liburan yang Anda ambil ada kesempatan untuk ekspansi bisnis yang diperoleh dengan bertemu partner bisnis baru yang potensial.

Senin, 09 Mei 2016

Kini cari pinjaman modal usaha itu Mudah

Awal tahun 2016, Indonesia menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Setiap pelaku usaha besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi bagian dari kompetisi ini. Tantangan tidak lagi berasal dari kompetitor dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Produk lokal berhadapan langsung dengan produk asing dengan konsumen yang tidak terbatas jumlahnya. Namun apakah para pelaku usaha khususnya UMKM siap menghadapi gempuran produk asing di negeri sendiri? Apa saja hambatannya?   Sebut saja, salah satu hambatan besar pelaku bisnis adalah pemodalan.
Ada banyak pemilik usaha maupun calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif ‘berkeliaran’ tanpa modal. Mereka yang berpotensi memenangkan perang ini hanya bisa menonton dari pinggir lapangan. Meskipun ada banyak pilihan bantuan modal, masih perlu banyak proses yang harus dilewati. Contohnya ketika pelaku usaha mengajukan pinjaman modal melalui bank, mereka harus melewati serangkaian proses administrasi yang seringkali dianggap rumit dan banyak memakan waktu dengan peluang keberhasilan yang kecil. Bagaimana dengan pilihan lain? Ada, bahkan siapapun dapat dengan mudah menemukan perusahaan sewa guna usaha atau biasa disebut leasing. Melalui perusahaan-perusahaan Leasing yang menjamur di kota-kota besar, pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman modal dengan proses yang mudah dan waktu yang singkat. Namun disamping kelebihan tersebut, tentunya terdapat kesamaan antara perusahaan leasing yang juga merupakan kekurangannya, yaitu beban bunga kredit yang cukup besar.
Antara pinjaman modal melalui bank atau perusahaan leasing? Antara bunga kredit yang kecil namun prosesnya yang cukup sulit, atau proses yang mudah namun bunga kredit yang cukup besar? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagaimana jika hanya mengambil dari sisi kelebihannya saja? Adakah yang mampu mendapatkan pinjaman dengan bunga yang kecil dan proses pengajuan pinjaman yang mudah? Tentunya ini yang sangat diperlukan para pelaku UMKM di tengah persaingan global.   Atas dasar kondisi yang demikian, komunitas wirausaha Indonesia www.smartbisnis.co.id bersama PT Telkom Indonesia meluncurkan progam kemitraan yang bertujuan untuk membantu para pelaku usaha terkait bantuan modal. Setiap pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman hingga Rp50 juta hanya dalam waktu yang singkat dan proses yang mudah. Prosesnya terbilang mudah, karena setiap pelaku usaha cukup berkunjung ke portal www.smartbisnis.co.id/program dan mengisi formulir pengajuan pinjaman tanpa harus mengunjungi tempat pemberi pinjaman. Hal ini karena program kemitraan PT Telkom Indonesia berbasis online, sehingga pelaku usaha dapat mengaksesnya secara langsung, kapanpun dan dimanapun. Program ini sangat berbeda dengan pinjaman modal melalui bank maupun perusahaan leasing, siapapun kini dapat mengajukan pinjaman dengan mudah tanpa harus melewati proses yang sulit.
Dengan adanya program tersebut, diharapkan salah satu hambatan terbesar para pelaku usaha dapat diatasi dengan mudah. Hal ini karena modal merupakan senjata utama bagi pelaku usaha untuk maju ke medan perang (pasar). Jika para pelaku usaha dan calon pelaku usaha dengan ide-ide kreatif dibiarkan tanpa senjata, maka dampaknya Indonesia hanya akan dijajah oleh perusahaan asing. Lalu bagaimana jika mereka dipersenjatai? Mungkinkah akan ada babak baru dimana pelaku usaha seperti UMKM di Indonesia mendominasi perekonomian global?